12 September 2008

Desa yang Haus

Krisis air bersih tidak hanya melanda kawasan Kubu Karangasem, sejumlah embung yang dibangun pemerintah Karangasem, belum secara maksimal bisa mengatasi kelangkaan air bersih di Kecamatan yang terkenal sangat gersang akibat terkubur lahar Gunung Agung beberapa tahun silam, bahkan dari sekian banyak embung yang dibangun hanya embung yang berlokasi di Desa Ban Pempatan, Tiayar Barat, Kec. Kubu Karangasem, saja yang airnya sudah dialirkan ke masyarakat, namun itupun belum merata dan kelayakan airnya masih dipertanyakan untuk dikonsumsi. Hal serupa juga dirasakan oleh masyarakat di Desa Seraya timur. Salah satu warga Desa Seraya Timur, I Gede Wijana Selasa 04/03 kemarin menuturkan, hingga saat ini warga didesanya terpaksa memanfaatkan air sungai yang berwarna keabu-abuan untuk kebutuhan mandi, masak dan mencuci. "yah.. kami cuman bisa memanfaatkan air sungai itu, bapak bisa lihat sendiri layak atau tidak layak air sungai itu untuk dikonsumsi" ujarnya. Hingga saat ini perhatian pemerintah terhadap pengadaan air bersih di desa yang secara geografis posisinya berada paling ujung timur pulau Bali itu, menurutnya sangat kurang, untuk memperoleh air layak konsumsi, warga didesanya mensiasatinya dengan cara membuat cubang air sederhana dengan biaya seadanya. "sementara ini baru ada 1 cubang air berukuran 7X7 yang merupakan sumbangan dari Sahib Baba dari India" paparnya. Untuk itu ia mengharapkan agar pemerintah daerah mau memikirkan kesulitan warga di desanya akan ketersediaan air bersih.



Sementara itu sekretaris Komisi II DPRD I Nyoman Oka Antara, Selasa kemarin menilai pemerintah kurang tanggap dengan keluhan masyarakat, menurutnya pemerintah terlalu bermimpi untuk mengangkat air dari sungai telaga waja di Kec. Rendang untuk dialirkan ke daerah Kubu, "sekarang itu apa mungkin dilakukan?" tanyanya. Mengenai masalah krisis air di Desa Seraya, ia menyarankan agar pemerintah membangun cubang air di desa tersebut, "dari pada membangun embung yang dananya miliyaran rupiah yang hasilnya belum tentu bisa dinikmati, kan lebih baik memberikan dana kepada warga setempat untuk membangun cubang air di rumahnya masing-masing" sarannya. Menurutnya hal itu bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan air bersih di Desa Seraya, "kalau dihitung-hitung untuk satu cubang air berukuran kecil, biayanya tidak sampai 10 juta" pungkasnya. Untuk itu ia berharap agar pemerintah Karangasem segera turun tangan untuk mencarikan solusi terbaik untuk mengatasi kelangkaan air bersih di desa tersebut.


diposting dari://www.karangasem-bangkit.org

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com